Sebelum itu pembahasan materi makin jauh maka kita tahu dulu apa sih itu kapitalisme?kapitalisme adalah seorang pemilik modal dari situ mari teman teman lihat bahwa setidaknya dalam bahasa indonesia ,kita lihat nama judul materinya itu kapitalisme agama dalam pertanyaan tersebut,apakah agama yang dikapitalisasi atau justru kapitalisme yang diagamakan?Dalam secara teoritis awal yang membahas terkait hubungan agama dan kapitalisme.
Dalam The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, Weber menegaskan bahwa yang menjadi kajiannya adalah “individu”, bukannya kelompok atau gereja. Upaya Weber menjelaskan konsep work in a calling dalam Protestan dilakukannya dengan kembali melihat sejarah Eropa abad ke-16. Pembacaan atas kondisi Eropa abad itu membuat Weber melibatkan agama-agama yang ada di berbagai belahan dunia; penelaahan ditujukan untuk membongkar sekaligus mengetahui ide [agama] manakah yang mendorong seseorang menerapkan ekonomi modern atau kapitalisme.
Dari situ, sampailah Weber pada simpulan bahwa calvinisme sebagai sebuah iman memiliki pengaruh besar bagi lahirnya kapitalisme.
terdapat tiga doktrin utama calvinisme. Pertama, ketekunan. Ketekunan mengharuskan seseorang bekerja keras setiap waktu, ini sekaligus menjelaskan mengapa menjadi miskin adalah dosa. Kedua, bersikap hemat. Sikap ini berimplikasi pada kemampuan untuk mengendalikan dan membatasi diri dari segala hal yang tak diperlukan. Ketiga, ketenangan hati dan kebijaksanaan. Kedua sikap tersebut, terutama terrepresentasi lewat “sedekah”. Bersedakah pada mereka yang betul-betul membutuhkan akan membuat jiwa si pemberi menjadi tenang. Sedekah akan membantu jiwa lain untuk tumbuh, bangkit, berbahagia, dan bersyukur. Kemampuan seseorang dalam bersedekah juga menjelaskan keberhasilannya yang telah dicapai karena ia, pada akhirnya, berguna bagi orang lain. Tindakan tersebut tentu turut menjadi praktik penyucian diri sebagai “persiapannya” kelak.
Penulis: Nur Khalifah
Editor: M Yusrifar