Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
Resume

Kapitalisme Agama

Anotasiar
6 Agustus 2025
0
SHARES
0
VIEWS
2 min read
A A

Sebelum itu pembahasan materi makin jauh maka kita tahu dulu apa sih itu kapitalisme?kapitalisme adalah seorang pemilik modal dari situ mari teman teman lihat bahwa setidaknya dalam bahasa indonesia ,kita lihat nama judul materinya itu kapitalisme agama dalam pertanyaan tersebut,apakah agama yang dikapitalisasi atau justru kapitalisme yang diagamakan?Dalam secara teoritis awal yang membahas terkait hubungan agama dan kapitalisme.

Dalam The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, Weber menegaskan bahwa yang menjadi kajiannya adalah “individu”, bukannya kelompok atau gereja. Upaya Weber menjelaskan konsep work in a calling dalam Protestan dilakukannya dengan kembali melihat sejarah Eropa abad ke-16. Pembacaan atas kondisi Eropa abad itu membuat Weber melibatkan agama-agama yang ada di berbagai belahan dunia; penelaahan ditujukan untuk membongkar sekaligus mengetahui ide [agama] manakah yang mendorong seseorang menerapkan ekonomi modern atau kapitalisme.
Dari situ, sampailah Weber pada simpulan bahwa calvinisme sebagai sebuah iman memiliki pengaruh besar bagi lahirnya kapitalisme.

terdapat tiga doktrin utama calvinisme. Pertama, ketekunan. Ketekunan mengharuskan seseorang bekerja keras setiap waktu, ini sekaligus menjelaskan mengapa menjadi miskin adalah dosa. Kedua, bersikap hemat. Sikap ini berimplikasi pada kemampuan untuk mengendalikan dan membatasi diri dari segala hal yang tak diperlukan. Ketiga, ketenangan hati dan kebijaksanaan. Kedua sikap tersebut, terutama terrepresentasi lewat “sedekah”. Bersedakah pada mereka yang betul-betul membutuhkan akan membuat jiwa si pemberi menjadi tenang. Sedekah akan membantu jiwa lain untuk tumbuh, bangkit, berbahagia, dan bersyukur. Kemampuan seseorang dalam bersedekah juga menjelaskan keberhasilannya yang telah dicapai karena ia, pada akhirnya, berguna bagi orang lain. Tindakan tersebut tentu turut menjadi praktik penyucian diri sebagai “persiapannya” kelak.

Penulis: Nur Khalifah

Editor: M Yusrifar

2 min read
A A

Sebelum itu pembahasan materi makin jauh maka kita tahu dulu apa sih itu kapitalisme?kapitalisme adalah seorang pemilik modal dari situ mari teman teman lihat bahwa setidaknya dalam bahasa indonesia ,kita lihat nama judul materinya itu kapitalisme agama dalam pertanyaan tersebut,apakah agama yang dikapitalisasi atau justru kapitalisme yang diagamakan?Dalam secara teoritis awal yang membahas terkait hubungan agama dan kapitalisme.

Dalam The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, Weber menegaskan bahwa yang menjadi kajiannya adalah “individu”, bukannya kelompok atau gereja. Upaya Weber menjelaskan konsep work in a calling dalam Protestan dilakukannya dengan kembali melihat sejarah Eropa abad ke-16. Pembacaan atas kondisi Eropa abad itu membuat Weber melibatkan agama-agama yang ada di berbagai belahan dunia; penelaahan ditujukan untuk membongkar sekaligus mengetahui ide [agama] manakah yang mendorong seseorang menerapkan ekonomi modern atau kapitalisme.
Dari situ, sampailah Weber pada simpulan bahwa calvinisme sebagai sebuah iman memiliki pengaruh besar bagi lahirnya kapitalisme.

terdapat tiga doktrin utama calvinisme. Pertama, ketekunan. Ketekunan mengharuskan seseorang bekerja keras setiap waktu, ini sekaligus menjelaskan mengapa menjadi miskin adalah dosa. Kedua, bersikap hemat. Sikap ini berimplikasi pada kemampuan untuk mengendalikan dan membatasi diri dari segala hal yang tak diperlukan. Ketiga, ketenangan hati dan kebijaksanaan. Kedua sikap tersebut, terutama terrepresentasi lewat “sedekah”. Bersedakah pada mereka yang betul-betul membutuhkan akan membuat jiwa si pemberi menjadi tenang. Sedekah akan membantu jiwa lain untuk tumbuh, bangkit, berbahagia, dan bersyukur. Kemampuan seseorang dalam bersedekah juga menjelaskan keberhasilannya yang telah dicapai karena ia, pada akhirnya, berguna bagi orang lain. Tindakan tersebut tentu turut menjadi praktik penyucian diri sebagai “persiapannya” kelak.

Penulis: Nur Khalifah

Editor: M Yusrifar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERKAIT

Gerak Menuju Runtuhnya Kapitalisme

3 Oktober 2025

Cerita Lama Yang Sia-sia

2 Oktober 2025

Analisis Gender

28 September 2025

Kapitalisme Dan Lingkungan

26 September 2025

Malam Puncak HMJ Ilmu Ekonomi, Wadah Untuk Menyalurkan Bakat Mahasiswa

15 September 2025

Economy Competition HMJ Ilmu Ekonomi, Ajang menjalin silaturahmi

13 September 2025
Kirim Tulisan Jadilah bagian dan terlibat untuk perubahan dengan ikut berdiskusi dan berbagi gagasan kritis, edukatif dan progresif di anotasiar...» Kirim tulisanmu
Artikel Berikutnya

Polewali Mandar Diujung Aksara : Alarm Darurat Untuk Negeri Yang Lupa Membaca

Suara dari jalanan

Krisis Pasokan Air Bersih di Bantaeng Pasca Banjir, HPMB Menilai ini Merupakan Kegagalan yang Sistemik dan Dibiarkan

Unit Penerbitan dan Pers Mahasiswa

HMJ Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kontak Kami
  • Kirim Tulisan

© Anotasiar. All rights reserved

  • Login
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman

© Anotasiar. All rights reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist