Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
Opini

Kunjungan Bill Gates – Kebaikan negeri atau gaya baru dalam mendominasi?

Anotasiar
10 Mei 2025
0
SHARES
35
VIEWS
1 min read
A A

Kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada 7 Mei 2025 disambut baik oleh pemerintah, terutama karena komitmen Gates Foundation dalam mendukung kesehatan dan nutrisi nasional. Namun, euforia ini justru menimbulkan pertanyaan yang lebih mendalam, apakah kolaborasi ini benar-benar mencerminkan kemandirian bangsa, atau justru memperpanjang ketergantungan pada filantropi asing?

Patut dicatat bahwa program-program seperti pengembangan vaksin dan makan bergizi gratis sejatinya adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya. Ketika tokoh asing seperti Bill Gates masuk dan bahkan langsung diberi tempat sebagai penasihat dalam lembaga strategis seperti Danantara, muncul kekhawatiran akan dominasi pengaruh luar dalam kebijakan dalam negeri, terutama di sektor yang sensitif seperti kesehatan publik.

Terlebih lagi , ketergantungan pada bantuan filantropi kerap kali membungkam kritik dan mengalihkan perhatian dari akar masalah yakni lemahnya anggaran kesehatan, ketidakefisienan birokrasi, dan kurangnya kedaulatan riset dan produksi dalam negeri. Apakah kita sedang memajukan negeri, atau hanya mempercantik permukaan dengan topeng “kerja sama global”?.

Jika keputusan strategis lebih banyak diarahkan oleh lembaga atau tokoh asing, hal itu dapat mencerminkan kurangnya kepercayaan terhadap kemampuan bangsa sendiri. Bantuan dari luar memang dapat membawa manfaat, tetapi jika terlalu bergantung, bangsa ini berisiko kehilangan kendali atas kebijakan dalam negerinya.

Daripada terpesona pada figur luar, sudah saatnya negeri menumbuhkan kepercayaan pada kekuatan internal kepada para ilmuwan, tenaga medis, dan institusi riset bangsa. Kemandirian bukanlah sikap anti kerja sama, melainkan upaya untuk memastikan bahwa bangsa ini memegang kendali penuh atas masa depannya.

Apresiasi tentu patut diberikan untuk niat baik Gates Foundation. Namun, pemerintahan kita harus memastikan bahwa kerja sama ini tidak mengerdilkan kapasitas dalam negeri dan tidak mengarah pada bentuk kolonialisme gaya baru, yang datang bukan dengan senjata, tetapi dengan dana bantuan dan strategi kerja sama global, kerjasama dan investasi sangat penting dalam kerangka saling menguntungkan, tetapi tidak dengan terlihat seperti bangsa yang inferior.

 

Penulis: Muh. Arief R.

Editor: Hulwana Ahsyani

1 min read
A A

Kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada 7 Mei 2025 disambut baik oleh pemerintah, terutama karena komitmen Gates Foundation dalam mendukung kesehatan dan nutrisi nasional. Namun, euforia ini justru menimbulkan pertanyaan yang lebih mendalam, apakah kolaborasi ini benar-benar mencerminkan kemandirian bangsa, atau justru memperpanjang ketergantungan pada filantropi asing?

Patut dicatat bahwa program-program seperti pengembangan vaksin dan makan bergizi gratis sejatinya adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya. Ketika tokoh asing seperti Bill Gates masuk dan bahkan langsung diberi tempat sebagai penasihat dalam lembaga strategis seperti Danantara, muncul kekhawatiran akan dominasi pengaruh luar dalam kebijakan dalam negeri, terutama di sektor yang sensitif seperti kesehatan publik.

Terlebih lagi , ketergantungan pada bantuan filantropi kerap kali membungkam kritik dan mengalihkan perhatian dari akar masalah yakni lemahnya anggaran kesehatan, ketidakefisienan birokrasi, dan kurangnya kedaulatan riset dan produksi dalam negeri. Apakah kita sedang memajukan negeri, atau hanya mempercantik permukaan dengan topeng “kerja sama global”?.

Jika keputusan strategis lebih banyak diarahkan oleh lembaga atau tokoh asing, hal itu dapat mencerminkan kurangnya kepercayaan terhadap kemampuan bangsa sendiri. Bantuan dari luar memang dapat membawa manfaat, tetapi jika terlalu bergantung, bangsa ini berisiko kehilangan kendali atas kebijakan dalam negerinya.

Daripada terpesona pada figur luar, sudah saatnya negeri menumbuhkan kepercayaan pada kekuatan internal kepada para ilmuwan, tenaga medis, dan institusi riset bangsa. Kemandirian bukanlah sikap anti kerja sama, melainkan upaya untuk memastikan bahwa bangsa ini memegang kendali penuh atas masa depannya.

Apresiasi tentu patut diberikan untuk niat baik Gates Foundation. Namun, pemerintahan kita harus memastikan bahwa kerja sama ini tidak mengerdilkan kapasitas dalam negeri dan tidak mengarah pada bentuk kolonialisme gaya baru, yang datang bukan dengan senjata, tetapi dengan dana bantuan dan strategi kerja sama global, kerjasama dan investasi sangat penting dalam kerangka saling menguntungkan, tetapi tidak dengan terlihat seperti bangsa yang inferior.

 

Penulis: Muh. Arief R.

Editor: Hulwana Ahsyani

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERKAIT

Dugaan Pungutan Liar Di Ilmu Ekonomi, Mahasiswa Keluhkan Harga

21 Oktober 2025

Liberalisme dan Imperialisme

17 Oktober 2025

Gerak Menuju Runtuhnya Kapitalisme

3 Oktober 2025

Cerita Lama Yang Sia-sia

2 Oktober 2025

Analisis Gender

28 September 2025

Kapitalisme Dan Lingkungan

26 September 2025
Kirim Tulisan Jadilah bagian dan terlibat untuk perubahan dengan ikut berdiskusi dan berbagi gagasan kritis, edukatif dan progresif di anotasiar...» Kirim tulisanmu
Artikel Berikutnya

Screening UKM-LIMA Washilah : Mengungkap kebenaran melalui tulisan

Dampak UU TNI dalam berbagai aspek

Islamic Banking Outdoor HMJ Perbankan Syariah: Bangun Keharmonisan Individu

Unit Penerbitan dan Pers Mahasiswa

HMJ Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kontak Kami
  • Kirim Tulisan

© Anotasiar. All rights reserved

  • Login
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman

© Anotasiar. All rights reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist