Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
Puisi

BUMI SAKIT TAK BERDARAH

Anotasiar
14 November 2022
https://amp.dw.com/id/hutan-adalah-solusi-atasi-kemiskinan/a-55297753

https://amp.dw.com/id/hutan-adalah-solusi-atasi-kemiskinan/a-55297753

0
SHARES
81
VIEWS
1 min read
A A

Hembusan angin sepoi-sepoi di pagi hari
Menggoyangkan pohon sehingga menimbulkan bunyi
Ditemani sepotong roti dan secangkir kopi
Menikmati indahnya pemandangan ini

Sayup-sayup suara burung di pagi hari
Terbang melintang kesana kemari
Menyambut kedatangan sang fajar mentari
Yang akan menyinari bumi yang berseri-seri

Tapi, tidak kah kita menyadari
Mereka terbang mencari tempat yang nyaman untuk menenangkan diri
Akibat ulah manusia
Kadang tidak tau diri

Membasmi hutang untuk memperkaya diri
Tanpa memperhatikan alam yang selama ini mencukupi
Memberikan kenyamanan dan ketentraman hati
Dan segala yang kita ingini

Manusia pribumi
Dengan serakah menebang pohon
Lalu tidak menanami kembali
Ia tidak sadar diri

Dan masalah pun menghampiri
Longsor, asap kebakaran, bahkan air yang membanjiri
Menghanyutkan segala yang dilalui
Hewan keluar dari habitatnya untuk menyelamatkan diri

Sampai kapan kita harus begini
Menghancurkan hidup hewan yang tidak bersalah
Menghancurkan bumi yang kita tempati
Tempat kita mencari ilmu dan rezeki

Kini tinggallah bukit yang gersang dan sepucuk mimpi
Yang akan menjadi cerita bagi anak bangsa ini
Tanpa menikmati indahnya alam di tanah Ibu pertiwi
Yang selama ini menjadi penyejuk hati

Wahai manusia
Berhentilah merusak bumi
Berhentilah mencemari bumi
Berhentilah mengotori bumi

Rawatlah bumi yang kita cintai
Agar hidup tentram dan damai
Tanpa asap kebakaran Tanah longsor dan banjir

 

Penulis : Rahmat Hidayat (Mahasiswa Semester I Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi ada Bisnis Islam UINAM)

 

1 min read
A A

Hembusan angin sepoi-sepoi di pagi hari
Menggoyangkan pohon sehingga menimbulkan bunyi
Ditemani sepotong roti dan secangkir kopi
Menikmati indahnya pemandangan ini

Sayup-sayup suara burung di pagi hari
Terbang melintang kesana kemari
Menyambut kedatangan sang fajar mentari
Yang akan menyinari bumi yang berseri-seri

Tapi, tidak kah kita menyadari
Mereka terbang mencari tempat yang nyaman untuk menenangkan diri
Akibat ulah manusia
Kadang tidak tau diri

Membasmi hutang untuk memperkaya diri
Tanpa memperhatikan alam yang selama ini mencukupi
Memberikan kenyamanan dan ketentraman hati
Dan segala yang kita ingini

Manusia pribumi
Dengan serakah menebang pohon
Lalu tidak menanami kembali
Ia tidak sadar diri

Dan masalah pun menghampiri
Longsor, asap kebakaran, bahkan air yang membanjiri
Menghanyutkan segala yang dilalui
Hewan keluar dari habitatnya untuk menyelamatkan diri

Sampai kapan kita harus begini
Menghancurkan hidup hewan yang tidak bersalah
Menghancurkan bumi yang kita tempati
Tempat kita mencari ilmu dan rezeki

Kini tinggallah bukit yang gersang dan sepucuk mimpi
Yang akan menjadi cerita bagi anak bangsa ini
Tanpa menikmati indahnya alam di tanah Ibu pertiwi
Yang selama ini menjadi penyejuk hati

Wahai manusia
Berhentilah merusak bumi
Berhentilah mencemari bumi
Berhentilah mengotori bumi

Rawatlah bumi yang kita cintai
Agar hidup tentram dan damai
Tanpa asap kebakaran Tanah longsor dan banjir

 

Penulis : Rahmat Hidayat (Mahasiswa Semester I Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi ada Bisnis Islam UINAM)

 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERKAIT

Dugaan Pungutan Liar Di Ilmu Ekonomi, Mahasiswa Keluhkan Harga

21 Oktober 2025

Liberalisme dan Imperialisme

17 Oktober 2025

Gerak Menuju Runtuhnya Kapitalisme

3 Oktober 2025

Cerita Lama Yang Sia-sia

2 Oktober 2025

Analisis Gender

28 September 2025

Kapitalisme Dan Lingkungan

26 September 2025
Kirim Tulisan Jadilah bagian dan terlibat untuk perubahan dengan ikut berdiskusi dan berbagi gagasan kritis, edukatif dan progresif di anotasiar...» Kirim tulisanmu
Artikel Berikutnya
Dok. Pribadi NanDitoSlank

Kita Tak Berhak Membenci Anjing!

Aksi Cabut KUHP Bermasalah

PENGUMUMAN HASIL SCREENING HMJ-IE PERIODE 2023

Unit Penerbitan dan Pers Mahasiswa

HMJ Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kontak Kami
  • Kirim Tulisan

© Anotasiar. All rights reserved

  • Login
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman

© Anotasiar. All rights reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist