Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
Resume

Kapitalisme dan Lingkungan Hidup

Anotasiar
22 Agustus 2022
0
SHARES
91
VIEWS
2 min read
A A

Alam telah menyediakan semua yang dibutuhkan oleh manusia sehingga seringkali alam diibaratkan seperti kulkas yang di dalamnya semua sudah tersedia. Sehingga kapitalis memanfaatkan itu sebagai sebuah lahan untuk meraup keuntungan. Kapitalis tidak pernah memperdulikan alam, mereka hanya memikirkan profit yang akan didapatkan. Dalam otak kapitalis hanya ada paham akumulasi, eksploitasi  dan ekspansi atau biasa disebut kapitalisme. Selama alam masih bisa mereka jadikan sebagai lahan untuk meraup keuntungan maka selama itu pula kapitalis melakukan eksploitasi terhadap alam tanpa ada upaya untuk pembaharuan atau penanaman kembali atas apa yang telah dieksplotasi .

Salah satu contoh nyata yang terjadi saat ini yaitu pada penggundulan hutan secara besar-besaran untuk penanaman kelapa sawit. itu dikarenakan Indonesia adalah salah satu pengekspor terbesar kelapa sawit terbesar di dunia, padahal ketika penanaman kelapa sawit ini, akan mempengaruhi tumbuhan yang ada di sekitar kelapa sawit tersebut, karena kelapa sawit cenderung lebih banyak menyerap air sehingga membuat tumbuhan-tumbuhan disekitarnya tersebut akan mati.

Berbicara tentang kapitalis dan lingkungan memiliki keterkaitan dari berbagai hal. Misalnya saja, saat ini budaya konsumerisme sudah jadi hal yang dianggap biasa, bukan lagi hal yang asing dimasyarakat. Sikap konsumtif masyarakat saat ini yang tidak terkontrol, sehingga menyebabkan bertambahnya industri tekstil yang ada di berbagai daerah khususnya tekstil pakaian. Dirilis oleh Katadata.co.id 12/1/2018, Kementrian Perindustrian mencatat setidaknya ada 444 pabrik tekstil di sekitar sungai Citarum. Dari jumlah itu, baru 380 atau sekitar 85% di antaranya yang sudah memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Limbah tekstil dari industri pakaian yang dapat merusak lingkungan seperti sungai maupun laut. Kerusakan sungai dan laut tersebut sedikit banyaknya akan berimbas pada sistem reproduksi dan kesehatan masyarakat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa masyarakat tidak bisa terlepas dari air bersih. Namun, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan air bersih jikalau yang tersedia di alam itu sudah tercemari?

Bukan hanya industri tekstil pakaian, penggunaan plastik seperti makanan dan minuman kemasan pun membuat pencemaran lingkungan. Selain dari kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, kemasan-kemasan dari makanan dan minuman tersebut juga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai.

Jadi salah satu cara untuk bisa melindungi lingkungan saat ini adalah membangun sebuah kesadaran dalam meminimalisir penggunaan plastik, seperti botol bekas, minuman kemasan, sampah plastik makanan, tisu, kertas, dll. Kita bukan anti terhadap botol atau tisu dan benda-benda tersebut, tetapi kita ingin meminimalisir penggunaan tersebut agar alam bisa tetap terjaga.

 

Penulis : Agung (Anggota Bid.Minat dan Bakat HMJ-IE)

Editor : Jumardi

2 min read
A A

Alam telah menyediakan semua yang dibutuhkan oleh manusia sehingga seringkali alam diibaratkan seperti kulkas yang di dalamnya semua sudah tersedia. Sehingga kapitalis memanfaatkan itu sebagai sebuah lahan untuk meraup keuntungan. Kapitalis tidak pernah memperdulikan alam, mereka hanya memikirkan profit yang akan didapatkan. Dalam otak kapitalis hanya ada paham akumulasi, eksploitasi  dan ekspansi atau biasa disebut kapitalisme. Selama alam masih bisa mereka jadikan sebagai lahan untuk meraup keuntungan maka selama itu pula kapitalis melakukan eksploitasi terhadap alam tanpa ada upaya untuk pembaharuan atau penanaman kembali atas apa yang telah dieksplotasi .

Salah satu contoh nyata yang terjadi saat ini yaitu pada penggundulan hutan secara besar-besaran untuk penanaman kelapa sawit. itu dikarenakan Indonesia adalah salah satu pengekspor terbesar kelapa sawit terbesar di dunia, padahal ketika penanaman kelapa sawit ini, akan mempengaruhi tumbuhan yang ada di sekitar kelapa sawit tersebut, karena kelapa sawit cenderung lebih banyak menyerap air sehingga membuat tumbuhan-tumbuhan disekitarnya tersebut akan mati.

Berbicara tentang kapitalis dan lingkungan memiliki keterkaitan dari berbagai hal. Misalnya saja, saat ini budaya konsumerisme sudah jadi hal yang dianggap biasa, bukan lagi hal yang asing dimasyarakat. Sikap konsumtif masyarakat saat ini yang tidak terkontrol, sehingga menyebabkan bertambahnya industri tekstil yang ada di berbagai daerah khususnya tekstil pakaian. Dirilis oleh Katadata.co.id 12/1/2018, Kementrian Perindustrian mencatat setidaknya ada 444 pabrik tekstil di sekitar sungai Citarum. Dari jumlah itu, baru 380 atau sekitar 85% di antaranya yang sudah memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Limbah tekstil dari industri pakaian yang dapat merusak lingkungan seperti sungai maupun laut. Kerusakan sungai dan laut tersebut sedikit banyaknya akan berimbas pada sistem reproduksi dan kesehatan masyarakat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa masyarakat tidak bisa terlepas dari air bersih. Namun, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan air bersih jikalau yang tersedia di alam itu sudah tercemari?

Bukan hanya industri tekstil pakaian, penggunaan plastik seperti makanan dan minuman kemasan pun membuat pencemaran lingkungan. Selain dari kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, kemasan-kemasan dari makanan dan minuman tersebut juga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai.

Jadi salah satu cara untuk bisa melindungi lingkungan saat ini adalah membangun sebuah kesadaran dalam meminimalisir penggunaan plastik, seperti botol bekas, minuman kemasan, sampah plastik makanan, tisu, kertas, dll. Kita bukan anti terhadap botol atau tisu dan benda-benda tersebut, tetapi kita ingin meminimalisir penggunaan tersebut agar alam bisa tetap terjaga.

 

Penulis : Agung (Anggota Bid.Minat dan Bakat HMJ-IE)

Editor : Jumardi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERKAIT

Dugaan Pungutan Liar Di Ilmu Ekonomi, Mahasiswa Keluhkan Harga

21 Oktober 2025

Liberalisme dan Imperialisme

17 Oktober 2025

Gerak Menuju Runtuhnya Kapitalisme

3 Oktober 2025

Cerita Lama Yang Sia-sia

2 Oktober 2025

Analisis Gender

28 September 2025

Kapitalisme Dan Lingkungan

26 September 2025
Kirim Tulisan Jadilah bagian dan terlibat untuk perubahan dengan ikut berdiskusi dan berbagi gagasan kritis, edukatif dan progresif di anotasiar...» Kirim tulisanmu
Artikel Berikutnya

Aksi Solidaritas Bara-baraya: ORMAWA FEBI Layangkan Surat Dukungan Permohonan PK Atas Putusan MA

Sildan to Tighten Border Security Amid Rising Migration Flows

Tensions Escalate Between Dorviana and Krystland Over Trade Disputes

Unit Penerbitan dan Pers Mahasiswa

HMJ Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kontak Kami
  • Kirim Tulisan

© Anotasiar. All rights reserved

  • Login
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman

© Anotasiar. All rights reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist