Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman
No Result
View All Result
  • Login
Anotasiar.ID
Opini

Dosen Korupsi, Pendidikan Jadi Tercoreng

Anotasiar
26 Mei 2025
0
SHARES
26
VIEWS
1 min read
A A

Kasus dosen Universitas Andalas yang menjadi tersangka korupsi Rp 2,7 miliar benar-benar mengecewakan. Dosen seharusnya menjadi contoh bagi mahasiswa, bukan justru melakukan tindakan yang merugikan negara dan mencoreng nama baik kampus. Ini bukan hanya soal uang, tapi soal kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan.

Selama ini, banyak orang percaya bahwa kampus adalah tempat yang bersih dan dihormati. Tempat di mana anak-anak muda belajar menjadi orang jujur, bertanggung jawab, dan berilmu. Tapi ketika ada dosen yang justru mengambil jalan curang, maka kepercayaan itu bisa hancur. Mahasiswa bisa bingung, bahkan kecewa. Bagaimana mereka bisa belajar tentang kejujuran dan etika jika pengajarnya sendiri melakukan kebalikannya?

Masalah ini juga menunjukkan bahwa kampus perlu lebih ketat dalam mengawasi kegiatan para dosen dan pengelolaan keuangannya. Jangan sampai ada peluang untuk menyalahgunakan dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan pendidikan.

Untungnya, Universitas Andalas langsung bertindak dengan menonaktifkan dosen yang terlibat. Ini adalah langkah yang baik agar kasus ini bisa diproses secara hukum dan tidak mengganggu proses belajar-mengajar di kampus.

Namun ke depannya, semua perguruan tinggi harus lebih serius menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab, tidak hanya kepada mahasiswa, tetapi juga kepada semua staf pengajar dan pegawainya. Kampus harus menjadi tempat yang benar-benar mendidik, bukan sekadar tempat mencari gelar.

Kasus ini adalah peringatan keras bagi dunia pendidikan. Kalau orang-orang di dalam kampus saja bisa melakukan korupsi, bagaimana dengan tempat lain? Maka penting bagi kita semua untuk menjaga kampus tetap bersih, demi masa depan yang lebih baik.

Penulis: A. Muh. Shafwah Mustaghfir

Editor: Hulwana Ahsyani

1 min read
A A

Kasus dosen Universitas Andalas yang menjadi tersangka korupsi Rp 2,7 miliar benar-benar mengecewakan. Dosen seharusnya menjadi contoh bagi mahasiswa, bukan justru melakukan tindakan yang merugikan negara dan mencoreng nama baik kampus. Ini bukan hanya soal uang, tapi soal kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan.

Selama ini, banyak orang percaya bahwa kampus adalah tempat yang bersih dan dihormati. Tempat di mana anak-anak muda belajar menjadi orang jujur, bertanggung jawab, dan berilmu. Tapi ketika ada dosen yang justru mengambil jalan curang, maka kepercayaan itu bisa hancur. Mahasiswa bisa bingung, bahkan kecewa. Bagaimana mereka bisa belajar tentang kejujuran dan etika jika pengajarnya sendiri melakukan kebalikannya?

Masalah ini juga menunjukkan bahwa kampus perlu lebih ketat dalam mengawasi kegiatan para dosen dan pengelolaan keuangannya. Jangan sampai ada peluang untuk menyalahgunakan dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan pendidikan.

Untungnya, Universitas Andalas langsung bertindak dengan menonaktifkan dosen yang terlibat. Ini adalah langkah yang baik agar kasus ini bisa diproses secara hukum dan tidak mengganggu proses belajar-mengajar di kampus.

Namun ke depannya, semua perguruan tinggi harus lebih serius menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab, tidak hanya kepada mahasiswa, tetapi juga kepada semua staf pengajar dan pegawainya. Kampus harus menjadi tempat yang benar-benar mendidik, bukan sekadar tempat mencari gelar.

Kasus ini adalah peringatan keras bagi dunia pendidikan. Kalau orang-orang di dalam kampus saja bisa melakukan korupsi, bagaimana dengan tempat lain? Maka penting bagi kita semua untuk menjaga kampus tetap bersih, demi masa depan yang lebih baik.

Penulis: A. Muh. Shafwah Mustaghfir

Editor: Hulwana Ahsyani

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERKAIT

Kemahasiswaan

31 Oktober 2025

Kemahasiswaan

31 Oktober 2025

Alternatif Gerakan Sosial Menuju Perubahan

26 Oktober 2025

Dugaan Pungutan Liar Di Ilmu Ekonomi, Mahasiswa Keluhkan Harga

23 Oktober 2025

Liberalisme dan Imperialisme

17 Oktober 2025

Gerak Menuju Runtuhnya Kapitalisme

3 Oktober 2025
Kirim Tulisan Jadilah bagian dan terlibat untuk perubahan dengan ikut berdiskusi dan berbagi gagasan kritis, edukatif dan progresif di anotasiar...» Kirim tulisanmu
Artikel Berikutnya

Sejarah Peradaban Dunia

Pungli Di Kampus

Sejarah Pemikiran Ekonomi

Unit Penerbitan dan Pers Mahasiswa

HMJ Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kontak Kami
  • Kirim Tulisan

© Anotasiar. All rights reserved

  • Login
  • Beranda
  • News
  • Liputan Khusus
    • Reportase
    • Investigasi
  • Opini
  • Sastra
    • Feature
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Resume
  • Dokumentasi
  • Info & Agenda
    • Jadwal Acara
    • Pengumuman

© Anotasiar. All rights reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist