Detak jantungku mulai berisik
Arogan akan sebuah perintah tak tahu detik
Bergerak seolah ia yang paling baik
Ternyata, salah dalam menilai balik.
Pesona weharima yang dijanjikan
Nyatanya, hanya sebuah bayangan
Strategi cantik yang dimainkan
Namun, berujung kehampaan.
Padika astu mengaung harmonis
Rupanya, hanya janji manis
Terkadang ingin menyembunyikan tangis
Tapi, atmaku tak pandai melukis.
Semua layaknya sabana
Indah tapi tak memiliki nama
Tempat pulang penuh anggara
Namun, bukan untukku menaruh asa.
_Samata, 29 Oktober 2022_
Penulis : Teh Fika