Islam secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu, aslama, yuslimu, dan islaaman yang artinya taat, tunduk, patuh dan berserah diri. Yang dimaksud taat, tunduk, patuh dan berserah diri disini adalah taat dan tunduk serta patuh hanya kepada Allah swt. Yang merupakan suatu kebenaran mutlak.
Berbicara tentang keislaman tidak akan jauh dari berbicara tentang kepercayaan. Setiap manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan. Kepercayaan akan melahirkan suatu tata nilai guna menjadi pedoman hidupnya di dunia dan di akhirat.
Sikap tanpa percaya atau ragu akan suatu yang dipercayai itu mustahil terjadi. Tetapi kepercayaan yang di anut selain sebagai suatu kebutuhan dalam waktu yang sama juga harus merupakan suatu kebenaran. Demikian pula halnya dengan cara berkepercayaan harus benar. Karena kepercayaan yang salah akan akan berbahaya bagi penganut kepercayaan itu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat bahwa bentuk kepercayaan itu sangatlah beragam.
Sehingga tidak heran jika tata nilai yang dihasilkan dari kepercayaan itu juga berbeda. Disamping itu masing-masing bentuk kepercayaan mungkin mengandung unsur-unsur kebenaran dan kepalsuan yang bercampur baur.
Sekalipun demikian, kenyataan menunjukkan kepercayaan akan melahirkan tata nilai yang kemudian nantinya akan melembaga dalam suatu tradisi yang di wariskan secara turun temurun dan mengikat suatu masyarakat yang mendukungnya. Karena kecenderungan suatu tradisi untuk mempertahankan diri dari kemungkinan akan adanya perubahan nilai-nilai, maka dalam kenyataannya seringkali tradisi tersebut menjadi penghambat terbentuknya suatu peradaban.
Nah pertanyaannya, kepercayaan yang seperti apakah yang dapat melahirkan suatu peradaban ? Pada dasarnya, guna melahirkan suatu peradaban dan kemajuan, manusia harus meninggalkan setiap bentuk kepercayaan dan tata nilai yang tradisional, dan menganut kepercayaan yang sungguh-sungguh suatu kebenaran. Kebenaran inilah yang menjadi tujuan dalam setiap pengaplikasian dari nilai-nilai tersebut. Yang dimana kebenaran yang dimaksudkan disini adalah suatu kebenaran mutlak yaitu Allah swt.Kalimat persaksian dalam Islam yang merupakan rukun Islam pertama mengandung arti negasi (peniadaan) dan afirmasi (peneguhan).
Dalam kalimat pertama dari persaksian itu “Tidak ada Tuhan selain Allah” mengandung arti negasi yaitu peniadaan dan pengecualian. Yang ditiadakan adalah Tuhan-Tuhan kecil atau kepercayaan lain sedangkan yang menjadi pengecualian adalah memperkecualikan bahwa hanya ada kepercayaan kepada kebenaran yaitu Allah swt. Dengan peniadaan itu dimaksudkan agar manusia membebaskan dirinya dari belenggu kepercayaan-kepercayaan lain yang jauh dari kebenaran dan pengecualian itu dimaksudkan agar manusia hanya tunduk dan patuh pada Allah swt. dalam menetapkan nilai-nilai. Tunduk dan patuh itu disebut Islam.
Tuhan itu ada, dan secara mutlak hanyalah Tuhan. Karena sifat Tuhan itu Mutlak dan manusia tidak dapat menjangkaunya maka manusia membutuhkan suatu informasi tentang Tuhan (Allah) yang disebut dengan wahyu. Wahyu ini diturunkan kepada manusia yang memenuhi syarat dan merupakan manusia pilihan Allah itu sendiri. Wahyu adalah kalam Allah yang diturunkan pada para Rasul yaitu dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad saw. yang merupakan Nabi terakhir dan penutup dari Nabi-Nabi sebelumnya. Ada beberapa wahyu yang diturunkan kepada para Rasul-Nya. Dan wahyu terakhir yang diturunkan adalah al-Qur’an. Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan untuk menyempurnakan wahyu-wahyu sebelumnya. Al-Qur’an inilah yang menjadi pedoman bagi umat manusia untuk menjalani kehidupan ini.
Penulis : Radiatul Adwiya









