Pemikiran ekonomi pra-klasik merupakan fondasi awal bagi ilmu ekonomi modern, berkembang dari zaman Yunani Kuno hingga abad ke-18. Ciri utama pemikiran ini adalah keterkaitannya dengan filsafat, moral, dan keadilan sosial.
Zaman Yunani Kuno: Tokoh seperti Plato, Aristoteles, dan Xenophon membahas ekonomi dalam konteks keadilan dan etika. Plato menekankan pembagian kerja dan pengendalian nafsu keserakahan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Xenophon menciptakan istilah “ekonomi” (oikos + nomos) dan menyoroti pentingnya pelayanan dan perdagangan untuk kemakmuran negara.
Kaum Skolastik: Pemikiran ekonomi pada masa ini sangat dipengaruhi oleh ajaran gereja, dengan perhatian khusus pada keadilan dalam perdagangan dan larangan pengambilan bunga (riba).
Merkantilisme: Doktrin yang dominan pada abad ke-16 hingga 18, menekankan akumulasi logam mulia (emas dan perak) sebagai sumber kekayaan negara. Negara harus aktif mengatur perdagangan, mendorong ekspor, dan membatasi impor untuk memperkuat ekonomi nasional.
Fisiokratisme: Aliran yang berkembang di Prancis abad ke-18, menganggap tanah sebagai sumber kekayaan utama dan menekankan peran pertanian. Fisiokrat seperti Francois Quesnay memperkenalkan konsep “laissez-faire” dan “produksi bersih” yang menolak campur tangan pemerintah dalam ekonomi.
Teori Nilai Tenaga Kerja: Tokoh seperti William Petty dan John Locke mengusulkan bahwa nilai suatu barang didasarkan pada tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksinya, menjadi cikal bakal teori nilai dalam ekonomi klasik.
Pemikiran Ekonomi Klasik
Muncul pada akhir abad ke-18 dan berkembang sepanjang abad ke-19, ekonomi klasik menekankan mekanisme pasar bebas dan peran minimal pemerintah.
Tokoh utama: Adam Smith (bapak ekonomi modern), David Ricardo, John Stuart Mill.
Adam Smith memperkenalkan konsep “tangan tak terlihat” yang menjelaskan bagaimana pasar bebas dapat mengatur dirinya sendiri demi efisiensi dan kesejahteraan umum.
Teori nilai tenaga kerja dikembangkan lebih lanjut oleh Ricardo, yang juga membahas distribusi pendapatan antara pekerja, pemilik modal, dan tanah.
Ekonomi klasik menekankan pentingnya produksi, pembagian kerja, dan pasar kompetitif sebagai dasar kemakmuran.
Pemikiran Ekonomi Modern
Berasal dari perkembangan pemikiran klasik, ekonomi modern muncul sejak akhir abad ke-19 hingga kini dengan pendekatan yang lebih ilmiah dan analitis.
Ekonomi Neoklasik: Fokus pada teori utilitas, marginalisme, dan keseimbangan pasar. Tokoh seperti Alfred Marshall mengembangkan konsep elastisitas dan teori permintaan-penawaran yang lebih rinci.
Ekonomi Keynesian: John Maynard Keynes menekankan peran pemerintah dalam mengatur ekonomi terutama saat resesi, dengan teori permintaan agregat.
Ekonomi Kontemporer: Meliputi berbagai aliran seperti ekonomi perilaku, ekonomi pembangunan, dan ekonomi lingkungan yang memperluas analisis ekonomi ke berbagai aspek sosial dan lingkungan.
Penulis: Naila Zalsabila
Editor: Hulwana Ahsyani









