Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir
Penulis: Dhea Adelia
Mahasiswa Ketika dalam proses penyusunan tugas akhir atau skripsi mereka akan dihadapkan dengan berbagai gangguan psikologis salah satunya adalah merasakan kecemasan. Kecemasan merupakan suatu kondisi yang mana seseorang mengalami gelisah, tidak nyaman atau khawatir secara berlebihan terkait hal yang akan terjadi di masa depan. Keadaan ini merupakan respon alami tubuh terhadap ketakutan. Ketika kecemasan ini berlangsung lama akan berdampak pada kesehatan mental seseorang dan bisa menganggu aktivitas sehari-hari dan dapat berpengaruh pada performa dan Tingkat kelulusan.
Menurut World Health Organization ( WHO ) menyatakan bahwa penderita gangguan kecemasan sering kali mengalami ketakutan dan kekhawatiran yang intens dan berlebihan. Perasaan ini biasanya disertai dengan ketegangan fisik dan gejala perilaku yang kognitif lainnya. Penyakit ini sulit untuk dikendalikan, menyebabkan tekanan yang signifikan dan dapat bertahan lama jika tidak ditangani. Gangguan kecemasan menganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menganggu kehidupan sosial. Penderita gangguan kecemasan biasanya mengalami gejala dalam waktu lama berkisaran beberapa bulan, biasanya mereka menghindari situasi yang membuat mereka cemas.
Mahasiswa tingkat akhir sering kali mengalami berbagai kecemasan, beberapa gangguan kecemasan yang umum antara lain, performance anxiety yaitu ketika mahasiswa mengalami kecemasan pada kemampuan untuk bisa menyelesaikan tugas akhir atau skripsi, social anxiety yaitu ketakutan berlebihan terhadap kondisi sosial seperti pada saat ingin presentasi di depan dosen penguji dan pembimbing, generalized anxiety disorder yaitu kecemasan berlebihan yang tidak dapat terkendalikan tentang masa depan dan akademik, dan panic disorder yaitu gejala yang sering muncul tiba-tiba seperti jantung berdebar dan rasa takut yang berlebihan.
World Health Organization ( WHO ) mengatakan bahwa 450 juta penduduk di dunia kesehatannya terganggu akibat kecemasan. Populasi usia dewasa muda diperkirakan 150 juta jiwa dan 57% dari total populasi tersebut diduga mengalami kecemasan akibat beban tugas saat menempuh pendidikan. Berdasarkan data di Asia terdapat 65 juta jiwa usia dewasa muda yang di dominasi oleh kalangan mahasiswa tingkat akhir yang memiliki masalah kecemasan akibat beban tugas saat menempuh pendidikan.
Gejala gangguan kecemasan yang di alami oleh mahasiswa tingkat akhir seperti: Gejala fisik yaitu sakit kepala dan kelelahan yang berlebihan dalam jangka waktu yang panjang, Gejala perilaku yaitu mereka akan menghindar dari pergaulan, Gejala emosional yaitu merasa depresi, perasaan yang selalu putus asa, dan mudah tersinggung, Gejala psikologis yaitu mereka akan merasakan takut yang berlebihan, dan sulit dalam berkonsentrasi.
Dampak kecemasan bagi mahasiswa tingkat akhir antara lain : Kesehatan mental dan Kesehatan fisik. Kecemasan sangat berdampak negatif bagi kesehatan mental seperti stress yang mengakibatkan gangguan pada pola tidur, sehingga dapat memperburuk kesehatan fisik dan menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penurunan fungsi otak, obesitas dan stroke.
Salah satu faktor terjadinya kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir yaitu mengalami berbagai tantangan dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi yang membutuhkan banyak waktu, tuntutan akademis yang mana mereka di tekankan untuk bisa menyelesaikan study tepat waktu baik tuntutan dari keluarga maupun dosen pembimbing, dan kesiapan dalam menuju dunia kerja sering kali mereka merasa bahwa di zaman sekarang mendapatkan perkerjaan yang sesuai dengan passion sangat sulit sehingga membuat mereka mengalami kecemas terhadap hal tersebut.
Tekanan yang di alami mahasiswa untuk bisa menyelesaikan tugas akhir atau skripsi merupakan salah satu sumber terbesar kecemasan mereka, mahasiswa di tuntut untuk bisa memanage waktu dan mengejar deadline yang telah di tentukan, dalam kondisi seperti ini seringkali membuat mahasiswa mengalami kecemasan dan rasa takut yang berlebihan akan kegagalan.
Peluang kerja juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecemasan karena mereka merasa ketakutan dengan kemampuan yang mereka miliki dalam menghadapi dunia kerja. Tuntutan dari keluarga untuk secepatnya mendapatkan pekerjaan yang layak merupakan faktor yang sangat signifikan bagi kecemasan yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir, mereka merasa tertekan dengan harapan yang diberikan oleh keluarganya.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir dapat mencegah faktor-faktor kecemasan dengan cara mempunyai keterampilan untuk memanage waktu, dengan mengatur waktu untuk mengerjakan tugas akhir atau skripsi dan beristirahat dapat membantu mengurangi stres, menetapkan target, mencari support sistem baik itu dari keluarga maupun dari teman, membangun relasi agar di permudah dalam urusan pekerjaan atau mengikuti kegiatan volunter, pentingnya juga mahasiswa untuk bisa terbuka kepada keluaraganya menceritakan hambatan-hambatan yang mereka alami dan meminta dukungan, menghindari kebiasaan buruk seperti mengurangi konsumsi kafein.
Mengubah pola pikiran terhadap kegegalan, dan mengarah kepada pikiran yang lebih positif dan menanamkan prinsip dalam diri bahwa kegagalan merupakan salah satu langkah awal dari proses pembelajaran. Perjalanan karir merupakan suatu proses yang akan berkembang. Kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental harus di tingkatkan di kalangan mahasiswa agar bisa menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan lebih sehat tentunya.









